9 Alasan Mengapa Orang Kesulitan Menurunkan Berat Badan

Sebagian besar pelaku diet mengakui bahwa menurunkan berat badan merupakan proses yang menjengkelkan.

Banyak yang merasa telah melakukan semua hal dengan benar tapi masih belum mendapatkan hasil yang diinginkan.

Pakar diet di The Nutrition Twins, Tammy Lakatos Shames, Lyssie Lakatos, dan Mike Bohl mengungkapkan ada banyak kebiasaan baru sederhana yang dapat membantu membakar lebih banyak kalori.

Misalnya, mengajak seorang teman untuk berbagi perjalanan penurunan berat badan dengan berolahraga bersama, bertukar resep, dan saling dukung untuk mencapai tujuan kebugaran atau diet tertentu.

“Tujuan proses adalah tentang hal-hal yang Anda lakukan untuk menurunkan berat badan (seperti mengikuti diet beberapa hari dalam seminggu atau pergi ke gym beberapa hari dalam seminggu), dan itu dapat memotivasi untuk beberapa ‘kemenangan’ kecil dengan mencapai tujuan proses saat Anda sedang dalam perjalanan untuk mencapai tujuan hasil keseluruhan,” kata dia.

8 Makanan Berkalori Tinggi untuk Menambah Berat Badan, Termasuk Cokelat Hitam Tapi meski sudah melakukan semua, terkadang target tidak juga dicapai.

Cek 9 alasan mengapa hal itu bisa terjadi.

1.

Kondisi medis Langkah penting pertama yang harus dilakukan sebelum menurunkan berat badan adalah mendiskusikan dengan dokter tentang tujuan dan tergetnya.

Kelebihan berat badan atau obesitas adalah kondisi medis.

Berat badan mungkin disebabkan oleh sesuatu seperti sindrom Cushing, suatu kondisi yang menyebabkan penambahan berat badan di bagian tengah tubuh.

Kenali Gejala Obesitas, Bisa Berdampak pada Psikologis Penderita Bohl menjelaskan bahwa ada beberapa alasan berbeda mengapa orang-orang tertentu sulit menurunkan berat badan berlebih.

“Teori set point mengatakan bahwa tubuh manusia mencoba untuk menjaga dirinya dalam kisaran yang diinginkan yang berbeda dari orang ke orang.

Jadi alasan nomor satu kenapa perlu berjuang untuk menurunkan berat badan adalah karena kelebihan berat badan adalah kondisi medis, dan menurunkan berat badan mungkin secara fisiologis lebih sulit daripada orang lain,” katanya.

2.

Intermittent fasting Meskipun makan dengan batasan waktu (hanya makan dalam jangka waktu tertentu) dapat membantu beberapa orang menurunkan berat badan, ini menjadi bumerang bagi orang lain karena mereka menjadi terlalu lapar dan makan berlebihan.

Selain itu, intermittent fasting dapat menggagalkan upaya penurunan berat badan jika tidak dapat fokus dan merasa lelah saat berpuasa, yang dapat menyebabkan orang melewatkan aktivitas atau olahraga pembakaran kalori.

3.

Ngemil Jangan berpikir bahwa lebih baik memilih keripik sayuran, buah segar, atau pretzel untuk camilan, dan menghindari kue, keripik, atau permen yang tidak sehat.

Namun sayang, opsi ini akan membuat merasa lapar segera setelah menghabiskannya dan menginginkan lebih.

“Pastikan untuk memasukkan makanan kaya protein dan serat saat ngemil.

Protein dan serat memperlambat pencernaan agar merasa kenyang dan membantu menyebabkan peningkatan gula darah secara bertahap, mencegah penurunan energi yang memicu mengidam.” 4.

Jadi vegan tanpa perencanaan Makan makanan nabati memiliki banyak manfaat kesehatan, tetapi The Nutrition Twins menjelaskan bahwa menjadi vegan sepenuhnya tanpa rencana yang matang dapat menggagalkan kemajuan penurunan berat badan jika tidak makan cukup protein.

Karena sebagian besar makanan nabati tidak mengandung banyak protein, banyak karbohidrat.

5.

Menghindari karbohidrat Ada kesan bahwa karbohidrat itu buruk untuk penurunan berat badan, tapi itu tidak benar.

Pilih karbohidrat sehat yang tepat untuk dimakan.

“Karbohidrat adalah bahan bakar untuk otak dan otot, dan ketika menghentikannya, tidak jarang merasa lelah dan mengidam karbohidrat atau gula yang intens karena otak dan tubuh membutuhkan peningkatan cepat.

Hal ini sering mengakibatkan makan sebanyak-banyaknya pada makanan yang ingin dihindari,” kata The Nutrition Twins.

6.

Obat-obatan Beberapa obat menyebabkan penambahan berat badan, kata Bohl.

Jika halitu benar, minta alternatif obat kepada dokter.

7.

Mengonsumsi kalori ekstra Penting untuk makan defisit kalori saat menurunkan berat badan, yang mengonsumsi lebih sedikit kalori daripada yang dibakar.

Namun, beberapa kalori bisa sangat licik, seperti alkohol dan kopi pagi.

Bahkan jus buah yang tampak “sehat” bisa penuh dengan kalori dan gula ekstra.

8.

Plateau Sering terjadi ketika menurunkan berat badan, orang harus melewati masa plateu, yakni ketika berat badan stagnan.

“Saat berdiet, tubuh pada akhirnya turun ke ukuran di mana jumlah kalori yang dibakar setiap hari sama dengan jumlah kalori yang dikonsumsi setiap hari.

Tubuh yang lebih kecil membakar lebih sedikit kalori, bahkan jika terus mengikuti diet yang sama, berat badan Anda mungkin tidak turun lagi,” Bohl menjelaskan.

Agar kembali ke jalur penurunan berat badan, penting untuk mengevaluasi kembali pola makan untuk memastikan mengonsumsi makanan dengan defisit kalori.

9.

Hilang kesabaran Menurunkan berat badan adalah proses bertahap yang membutuhkan kerja keras, dedikasi, dan kesabaran.

Ini mungkin juga melibatkan beberapa trial and error.

Bergantung pada seberapa banyak yang ingin dihilangkan, perlu beberapa saat sebelum mencapai hasil.

Biasanya, aman untuk menurunkan satu hingga dua pon (0,5 hingga 1 kg) dalam seminggu, kata Bohl.

Ingatlah bahwa mungkin hanya perlu sedikit waktu untuk benar-benar melihat hasil penurunan berat badan.

Bersabarlah dan jangan terlalu keras pada diri sendiri.

EATTHIS.COM Pilihan Editor: Berapa Banyak Penurunan Berat Badan yang Sehat dalam Satu Bulan?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *